Bluetooth, Teknologi yang Hidup Kembali Anda tidak mau pusing memasang kabel? Tidak mau membuang waktu untuk men-setting? Dan hanya membutuhkan transmisi yang simpel untuk mentransfer data? Semua ini hanya dimungkinkan dengan hadirnya teknologi Bluetooth. Sejauh apa teknologi ini dapat berfungsi dan bagaimana cara penggunaannya? Kami akan mengulasnya untuk Anda. Khairuddin Bluetooth sekarang ini sudah sering digunakan untuk kebututhan mulai dari transfer data, headset wireless, koneksi PDA ke jaringan, mouse, keyboard, mobil remote control, akses Internet GPRS via telepon selular, dan bahkan untuk multiplayer game. Tapi apakah teknologi yang simpel ini, aman, fleksibel, dan memang sebagai alternatif wireless di antara infrared yang lambat dan WLAN yang lebih rumit? Melalui tulisan ini, kami akan mencoba memperkenalkan teknologi ini lebih jauh. 1. Apakah Bluetooth Itu? Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama Bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiaya para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti Bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama. Kali pertama dirilis untuk Bluetooth versi 1.0 dan 1.0B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD_ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini. Jadi setting-an yang harus dilakukan juga cukup rumit. Lalu pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2-nya. Untuk versi ini telah dilakukan perbaikan pada:
Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx. Transceiver yang digunakan oleh Bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific, and Medical). Pada beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan channel untuk Bluetooth ini. Seperti di Amerika dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari 2400–2483,5 yang berarti menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya sebagai berikut: untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah jumlah channel yang digunakan yaitu: 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481 MHz. Lalu dutambah dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2 MHz sampai dengan 3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz. Total menjadi 2481+2,5 = 2483,5 MHz. Sedangkan cara bekerja frekuensi ini dalam mengirimkan dan menerima sinyal data adalah dengan melakukan pengukuran sinyal yang keluar dan masuk pada suatu alat bernama trasmitter frekuensi hopping yang bekerja pada singel frekuensi. Lalu synthesizer akan mengubah frekuensi di antara sinyal yang dikirim dan diterima, tetapi tetap akhirnya kembali pada transmit frekuensi (channel) yang sama. Sistem binary data yang dikirim berupa 0 dan 1, kemudian diterjemahkan dengan penyimpangan frekuensi menjadi positif dan negatif secara berturut-turut, mengikuti Gaussian Frequency Shift Keying. |
Related Articles :
0 komentar:
Posting Komentar
Isikan Komentar Anda...!!!